Bahkan, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi mencapai USD843,87 juta, atau melonjak 200% dibandingkan kuartal III-2020, yang tercatat sebesar USD281,08 juta. Untuk diketahui, Dato Low Tuck Kwong menguasai sebanyak 55,16% porsi saham BYAN, PT Sumber Surya Prima mengempit 10%, Engki Wibowo punya 5,96% dan sisanya dikuasai masyarakat.
Tahun ini, perseroan menargetkan volume penjualan di kisaran 32-34 juta ton, sedikit lebih rendah daripada estimasi realisasi produksi 2020 di kisaran 37 juta ton. Di sisi lain, BYAN mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure di kisaran USD170-190 juta, dengan rincian sekitar USD115 juta untuk akselerasi konstruksi 100 km jalan tambang ke Mahakam dan fasilitas pelabuhan baru, USD30 juta untuk perkantoran, dan sisanya untuk beberapa proyek lainnya dan penggantian alat berat.
(Feby Novalius)