Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Pertamina tidak sigap ketika ditawarkan kerjasama pembangunan oleh Rosneft.
"Rosneft itu di Tuban ingin investasi. Saya ngerti Rosneft pengennya cepat, tapi kitanya nggak pengen cepat. Ini investasi besar sekali, Rp168 triliun, tapi realisasinya baru Rp5,8 triliun," ujar Jokowi
Jokowi juga menyinggung proyek kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang belum juga selesai sejak dirinya menjabat presiden periode pertama. “Investasinya USD3,8 miliar, juga bertahun-tahun ini belum jalan-jalan juga," pungkasnya.
Padahal, jika TPPI selesai dibangun, Indonesia akan memiliki solusi untuk substitusi barang impor. "Saya ke sana terakhir, Bu Dirut cerita itu saya bentak, karena memang yang diceritain hal yang sama. Saya nggak mau dengar cerita itu lagi, sudah dengar dari cerita sebelumnya," ujarnya.
(Feby Novalius)