Atase Perdagangan Madrid Novita Sari mengatakan, proses seleksi pembelian gula kelapa ke Spanyol cukup panjang. Pihak importir sangat ketat memastikan produk gula kelapa Indonesia tersebut memenuhi kriteria yang sesuai dengan kalangan konsumen di Spanyol.
Diharapkan, ini merupakan titik awal peningkatan ekspor produk Indonesia ke Spanyol.
“Pembeli gula kelapa dari Spanyol telah melakukan kontak dengan perusahaan Indonesia sejak pelaksanaan Trade Expo Indonesia Virtual Expo (TEI-VE) 2020," kata Novita.
"Seleksi untuk memenuhi kriteria konsumen Spanyol pun melalui proses yang cukup panjang karena produk gula kelapa tersebut akan dipasarkan di ritel terbesar Spanyol. Sehingga, transaksi ekspor baru terealisasi,” lanjutnya.
Berdasarkan data statistik impor Spanyol yang dikeluarkan Agencia Tributaria, ekspor produk gula dengan HS 170290 (sugar, nesoi, including invert sugar and invert syrup) dari Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-September 2021 tercatat sebesar USD 276,887 atau naik sebesar 181,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai ini tidak terlalu besar karena Spanyol lebih memilih mengekspor dari negara terdekatnya seperti Prancis, Belgia, dan Belanda.
Sementara itu, kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-Oktober 2021 tercatat sebesar USD 1,93 miliar. Impor nonmigas Indonesia dari Spanyol pada periode yang sama tercatat sebesar USD 428,15 juta.
Neraca perdagangan nonmigas Indonesia-Spanyol surplus USD1,50 miliar. Surplus periode Januari--Oktober 2021 ini mengalami kenaikan 63,3 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2020.
(Taufik Fajar)