Sri Mulyani Kesal, Dapat PMN tapi 40% BUMN Masih Rugi

Rina Anggraeni, Jurnalis
Rabu 15 Desember 2021 18:50 WIB
40% BUMN yang dapat PMN masih rugi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Pemerintah menggelontorkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN mencapai Rp695,6 triliun sejak 2005. Sayangnya, masih banyak BUMN rugi meskipun mendapat suntikan PMN.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkap 40% BUMN yang mendapatkan suntikan PMN periode 2005-2021 dari pemerintah masih juga merugi.

Baca Juga: Tak Disangka! Sri Mulyani Ungkap Negara Gelontorkan Rp695,6 Triliun untuk PMN BUMN

"Kalau kami lihat dari kinerja BUMN (yang dapat PMN) hanya 60% yang datangkan laba sedangkan 40% rugi," kata Sri Mulyani dalam rapat dengan DPR, Rabu (15/12/2021).

Namun Sri Mulyani tidak membeberkan siapa saja dari 40% BUMN yang dimaksud. Dia hanya meminta agar kinerja BUMN bisa maksimal jika mendapatkan PMN.

Baca Juga: Nilai Akhlak Sambut Generasi Emas, Erick Thohir: 70% Pegawai BUMN Berusia di Bawah 35 Tahun

"Ini menjadi salah satu buat kami untuk memperhatikan, makanya sebagian kemudian diminta untuk scale down (menurunkan) atau dilakukan PMN dan menyehatkan kembali agar tidak over leverage," tandasnya.

Untuk diketahui, Kementerian Keuangan telah menggelontorkan dana dalam bentuk PMN. Tujuan penambahan PMN yang telah diberikan kepada BUMN dengan nilai total Rp361,3 triliun. Di antaranya pendirian BUMN sebesar Rp3 triliun dibagi kepada Pembiayaan dan Penjaminan Infrastruktur sebesar Rp2 triliun dan Pembiayaan Perumahan Rp1 triliun.

Sementara restrukturisasi BUMN senilai Rp12,7 triliun yang dibagikan kepada 17 perusahaan pelat merah.

Lalu,untuk peningkatan kinerja BUMN sebesar Rp345,6 triliun yang dibagi kepada delapan sektor. Pembiayaan ekspor sebesar Rp23,7 triliun, penyediaan kredit mikro sebesar Rp24,01 triliun, kedaulatan pangan sebesar Rp11,45 triliun, dan pembangunan infrastruktur dan konektivitas Rp184,17 triliun.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya