JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan program utama Kementerian BUMN sepanjang 2021 bisa dituntaskan dengan baik. Realisasi program tersebut meski di tengah pandemi Covid-19.
Adapun capaian kinerja tersebut meliputi keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Dalam mengevaluasi kinerja Kementerian BUMN selama setahun, Erick mencatat pihaknya berhasil meningkatkan laba bersih konsolidasi BUMN secara signifikan. Dari Rp13 triliun pada akhir 2020, menjadi Rp61 triliun di kuartal III-2021.
Bahkan, menuju akhir tahun ini, laba konsolidasi yang dihasilkan diperkirakan lebih besar lagi.
Baca Juga: Erick Thohir Geser Dirut Indra Karya Jadi Direksi Jasa Tirta I
"Atas nama seluruh pimpinan dan karyawan Kementerian serta para direksi perusahaan BUMN, kami bersyukur, dan alhamdulillah di akhir 2021 ini saya bisa menyampaikan kabar baik kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Meski kita semua terus berjuang menghadapi disrupsi akibat pandemi, kinerja positif kementerian BUMN tetap bisa ditingkatkan. Kinerja keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial yang dilakukan mencatat hasil terbaik," ujar Erick, Kamis (30/12/2021).
Peningkatan kinerja keuangan juga diikuti keberhasilan beberapa program utama yang menjadi tonggak agenda transformasi dan inovasi BUMN. Antara lain, terbentuknya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan penggabungan tiga Bank Syariah milik Himbara yakni Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah.
Dengan terbentuknya BSI, untuk pertama kalinya Indonesia memiliki Bank Syariah yang besar. Dengan total aset sekitar Rp 247 triliun, BSI menjadi bank nomor 7 terbesar di Indonesia sekaligus menjadi bank syariah berperingkat 11 di dunia. Erick menilai akan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan jumlah umat muslim terbanyak di dunia.
Penggabungan lain yang dilakukan di sektor ultra mikro melalui merger PT Bank BRI (Persero), PT Pegadaian (Persero), dan PT PNM (Persero) dalam satu atap Holding Ultra Mikro. Menurut dia, hal ini menunjukkan komitmen Kementerian BUMN dalam mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daerah.
Di mana, holding memberikan kemudahan akses permodalan untuk sektor UMKM dan Ultra Mikro diharapkan tulang punggung ekonomi Indonesia tersebut dapat naik kelas.
"Ini merupakan upaya nyata dari BUMN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Penggabungan sektor ultra mikro ini mendapat respon sangat bagus di market. Right issue BRI yang dilakukan pada September 2021 berhasil dilakukan dengan perolehan dana sebesar Rp 96 Triliun dan diakui sebagai right issue terbesar di ASEAN dan terbesar ke-3 di Asia. Pencapaian ini menunjukkan bahwa market optimis dan percaya dengan program transformasi yang dijalankan BUMN," kata dia.