Inflasi Turki Tertinggi 19 Tahun, Erdogan 'Ogah' Naikkan Suku Bunga: Saya Jalankan Agama Kami

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 05 Januari 2022 08:43 WIB
Inflasi Turki melesat ke level tertinggi dalam 19 tahun (Foto: Reuters)
Share :

Dalam sebuah pidato pada hari Senin (03/01) dia mengatakan Turki "akan melalui transformasi ekonomi dan bangkit ke liga berikutnya".

Dia mengatakan negara itu "menuai buah terutama dalam ekspor hasil usaha dan kerja keras negara kita dalam 20 tahun terakhir untuk meningkatkan perdagangan luar negeri kita".

Seorang ekonom memperkirakan bahwa inflasi dapat mencapai 50% pada musim semi jika arah kebijakan moneter tidak dibalik.

"Suku bunga harus segera dan secara agresif dinaikkan karena ini mendesak," kata Ozlem Derici Sengul, mitra pendiri di Spinn Consulting, Istanbul. Tapi dia paham bahwa bank sentral mungkin tidak akan bertindak.

Erdogan merombak kepemimpinan bank sentral pada tahun lalu. Bank telah memangkas suku bunga menjadi 14% dari 19% sejak September.

Langkah itu diikuti lonjakan harga dan penurunan nilai tukar lira, yang telah mengubah anggaran rumah tangga dan perusahaan.

Bulan lalu, muncul gambar orang-orang yang mengantre untuk roti bersubsidi di Istanbul, di mana biaya hidup naik 50% dalam setahun, menurut pejabat setempat.

Biaya hidup diperkirakan akan meningkat lebih lanjut, terutama setelah kenaikan harga listrik dan gas baru-baru ini masing-masing sekitar 50% dan 25%.

Bank sentral berargumen bahwa faktor sementara telah mendorong kenaikan harga, dan memperkirakan pada bulan Oktober bahwa Turki akan menutup 2021 di 18,4%. Target inflasi resmi bank sentral adalah 5%, tetapi angka sebenarnya selalu dua digit selama dua tahun terakhir.

Untuk mengerem jatuhnya lira, Erdogan meluncurkan skema tiga minggu lalu di mana negara melindungi deposito lokal yang dikonversi dari kerugian versus mata uang keras. Itu memicu kenaikan tajam nilai tukar lira hingga 50% dengan dukungan bank sentral.

Tetapi lira kemudian tenggelam lagi pekan lalu, mendorong Presiden Erdogan menyampaikan seruan pada hari Jumat agar masyarakat menyimpan semua tabungan mereka dalam lira dan memindahkan emas ke bank.

Gejolak ekonomi telah mencederai nilai Presiden Erdogan dalam berbagai jajak pendapat menjelang pemilihan yang dijadwalkan paling lambat pada pertengahan 2023.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya