Sosok Eks Dirut Garuda yang Terindikasi Korupsi Pesawat ATR, Emirsyah Satar? Ini Biodata dan Jejak Kariernya

Athika Rahma, Jurnalis
Selasa 11 Januari 2022 16:58 WIB
Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar (Foto: Okezone)
Share :

Dikutip dari beragam sumber, Selasa (11/1/2022), Emirsyah Satar adalah ekonom kelahiran Jakarta, 28 Juni 1959. Dirinya menimba pendidikan di Fakultas Ekonomi UI dan lulus pada 1986 lalu. Kemampuannya dalam bidang keuangan diawali dengan karir sebagai auditor di Pricewaterhouse Coopers.

Dirinya juga tercatat pernah menjabat sebagai Assistant of Vice President of Corporate Banking Group Citibank pada 1985. Periode 1990-1994, Emir menjadi General Manager Corporate Finance Division Jan Darmadi Group. Lalu, hingga Januari 1996, dirinya menduduki posisi Presiden Direktur PT Niaga Factoring Corporation, Jakarta.

Pada tahun 1998 Emir didapuk menjadi Executive Vice President Finance (CFO) Garuda Indonesia. Selama menjabat sebagai CFO Garuda, Emir berperan penting dalam restrukturisasi keuangan perusahaan hingga 2001.

Di 2003, Emir pergi dari Garuda dan bergabung dengan Bank Danamon Tbk sebagai Wakil CEO Danamon. Namun, karirnya hanya bertahan 2 tahun saja di Danamon sebelum dirinya kembali lagi ke Garuda dan menduduki posisi Dirut. Emirsyah menjadi Dirut Garuda pada periode 2005-2014.

Di Garuda, Emirsyah berusaha memperbaiki kondisi keuangan perseroan yang rugi triliunan rupiah. Emir juga mencetuskan program Quantum Leap yang mengubah budaya serta cara kerja perusahaa. Hasilnya, perseroan tersebut mendapat kepercayaan lagi dari pelanggan.

Setelahnya, Emir mengundurkan diri pada 8 Desember 2014 dan menjabat sebagai Chairman MatahariMall.com.

Lalu pada 7 Agustus 2019, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia 2005-2014 Emirsyah Satar (ESA) sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Emir diketahui menandatangani kontrak beberapa pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S, Rolls-Royce P.L.C, pesawat ATR 72-600 dengan perusahaan Avions de Transport Regional (ATR) dan pesawat Bombardier CRJ 1000 dengan perusahaan Bombardier Aerospace Commercial Aircraft.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya