MALANG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ingin unicorn atau perusahaan rintisan dengan nilai kapitalisasi lebih dari USD1 miliar di Indonesia bisa bertambah.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan negara besar seperti China dan Amerika Serikat, keberadaan unicorn di Indonesia masih sangat kecil.
"Kita komparasi dengan China dan Amerika. China ada 107 unicorn, Amerika lebih dari 200 dan Indonesia baru delapan unicorn," kata Erick, dalam dialog bersama komunitas Start Up Singo Edan Malang (Stasion), di Kota Malang, Minggu (16/1/2022).
Baca Juga: Kopi Kenangan Jadi Unicorn, Diguyur Rp1,3 Triliun
Indonesia disebut Erick, memiliki potensi yang sangat besar untuk menambah jumlah unicorn yang ada. Hal tersebut mengingat jumlah penduduk di Indonesia yang sangat besar dan memiliki potensi yang sangat luar biasa.
Menurutnya, dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia tersebut sudah seharusnya unicorn di Indonesia bisa bertambah. Ia mengharapkan, nantinya di Indonesia akan muncul puluhan unicorn-unicorn baru.
"Ekonomi kita akan terus berkembang menjadi nomor empat dunia. Artinya apa, tidak mungkin unicorn kita hanya delapan, minimal 25 dan saya berhadap ada yang dari Malang," kata Erick.
Baca Juga: 3 Negara dengan Startup Unicorn Terbanyak di Dunia
Oleh karena itu, lanjutnya, ia mengharapkan anak-anak muda Indonesia termasuk para pelaku start up di Kota Malang untuk bisa memanfaatkan peluang yang ada dengan menjadi generasi muda yang produktif.
"Makanya saya bilang, jangan jadi generasi muda yang rebahan dan konsumtif, tapi produktif. Bisa tidak, pasti bisa," ujarnya.