Ayam geprek tak pedas
Sementara itu, naiknya harga cabai beberapa waktu lalu membuat beberapa pelanggan ayam geprek mengurangi rasa pedasnya. Bila biasanya untuk satu pembuatan sambel membutuhkan lebih dari 30 butir cabai, namun kali ini 20-an.
"Supaya kita tak merugi," kata Ardi, pedagang ayam geprek di kawasan Kebon Jeruk.
Ardi yang telah delapan tahun berjualan ayam geprek mengungkapkan dibandingkan kenaikan harga telor, porsi makannya akan berubah saat harga sayuran, beras, dan ayam yang naik. Hal ini dikarenakan kebutuhan itu jauh lebih penting dibandingkan lainnya.
"Apalagi ayam kalau udah naik, mau tak mau kita naikin harga. Tapi untungnya harga ayam cenderung stabil," katanya.
Sebagai solusi menaiknya sejumlah barang, Ardi kemudian menambahkan porsi sambal sebagai salah satu menu makannya. Tak hanya sambal mateng, sambal matah, hingga sambal buah seperti mangga dan nanas itu kolaborasikan dengan cabai yang diuleg.
"Selain menjadi solusi, itu juga menjadi pilihan pelanggan," katanya.
Selain itu, demi meminimalisir operasional yang ada. Ia bersama para pelanggan ayam geprek lainnya juga kemudian membeli cabai dengan jumlah banyak, sehingga mampu menekan budget.
(Dani Jumadil Akhir)