JAKARTA - Bank sentral Rusia mengusulkan pelarangan penggunaan dan penambangan mata uang kripto di wilayah Rusia. Bank sentral Rusia melarang dengan alasan ancaman terhadap stabilitas keuangan, kesejahteraan warga, dan kedaulatan kebijakan moneternya.
Langkah ini adalah yang terbaru dalam tindakan keras terhadap mata uang kripto global ketika pemerintah dari Asia hingga Amerika Serikat khawatir bahwa mata uang digital yang dioperasikan secara pribadi dan sangat fluktuatif dapat merusak kendali mereka terhadap sistem keuangan dan moneter.
Baca Juga: Soal Uang Kripto, Majelis Tarjih Muhammadiyah Tegaskan Haram Sebagai Investasi dan Alat Tukar
Rusia telah berdebat selama bertahun-tahun menentang mata uang kripto, dengan mengatakan mereka dapat digunakan dalam pencucian uang atau untuk membiayai terorisme. Negara itu akhirnya memberi mereka status hukum pada 2020 tetapi melarang penggunaannya sebagai alat pembayaran.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Kamis (20/1/2022), bank sentral mengatakan permintaan spekulatif terutama menentukan pertumbuhan pesat mata uang kripto dan bahwa mereka membawa karakteristik piramida keuangan, peringatan potensi gelembung di pasar, mengancam stabilitas keuangan dan warga negara.
Baca Juga: Tarjih Muhammadiyah Haramkan Uang Kripto sebagai Alat Tukar dan Investasi
Bank sentral mengusulkan untuk mencegah lembaga keuangan melakukan operasi apa pun dengan mata uang kripto dan mekanisme tersebut harus dikembangkan untuk memblokir transaksi yang bertujuan membeli atau menjual mata uang kripto untuk mata uang fiat.
Larangan yang diusulkan termasuk bursa kripto. Bursa Mata Uang Kripto Binance mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya berkomitmen untuk bekerja dengan regulator dan berharap rilis laporan itu akan menelurkan dialog dengan bank sentral untuk melindungi kepentingan pengguna kripto Rusia.
Pembatasan memiliki mata uang kripto tidak dipertimbangkan, kata Elizaveta Danilova, kepala departemen stabilitas keuangan bank sentral Rusia. Pengguna mata uang kripto aktif, Rusia memiliki volume transaksi tahunan sekitar 5 miliar dolar AS, kata bank.