2. SDM Indonesia Dinilai belum mampu
Mengenai proses pengerjaan kereta cepat Jakarta - Bandung tersebut, SDM Indonesia dianggap belum mampu untuk menghasilkan kualitas yang diharapkan.
Pungky menyebut, kualitas rel kereta begitu sangat tinggi. Sehingga tak mau jika sampai terjadi hal buruk.
"Setelah kami diskusi dengan mereka ternyata rel yang ada itu adalah rel yang kualitasnya sangat tinggi, tingkat kepadatan maupun campuran besinya dan itu belum mampu diproduksi oleh Krakatau Steel misalnya. Panjangnya pun satu batang itu sekitar 50 meter yang kitapun belum pernah bisa membuatnya," jelasnya.
3. Alat di Indonesia belum ada
Selain karena SDM, alat-alat yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek itu belum dimiliki Indonesia.
"Untuk itu membutuhkan teknik pengelasan dan alat-alat yang berkualitas tinggi yang memang belum kita miliki," bebernya.
BACA JUGA:Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp150 Ribu-Rp350 Ribu, Balik Modal 40 Tahun!