Menteri luar negeri Prancis mengatakan semuanya sudah siap untuk serangan Rusia dan Eropa siap menjatuhkan sanksi besar-besaran jika itu terjadi.
Kecemasan geopolitik telah membara dalam beberapa pekan terakhir ketika para perunding bergegas untuk menemukan jalur diplomatik ke depan, ketika Rusia mengumpulkan pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina.
Namun, kejatuhan pasar akibat gejolak geopolitik cenderung cepat berlalu, menurut data historis.
"Sejarah sebenarnya memberi tahu investor bahwa serangan militer dan teroris cenderung memiliki guncangan berumur pendek karena tidak mengakibatkan resesi global," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York.
Menambah ketidakpastian adalah komentar yang semakin hawkish dari Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard. Dia mengulangi seruannya untuk garis waktu kenaikan suku bunga yang lebih cepat dan mengatakan kredibilitas bank sentral dipertaruhkan dalam pertempurannya melawan kenaikan harga.
Data terbaru menunjukkan inflasi AS pada level terpanas dalam beberapa dekade, meningkatkan kekhawatiran bahwa Fed dapat mulai menaikkan suku bunga utama lebih agresif daripada yang diantisipasi banyak orang.
"Pasar sedang ditumbangkan oleh pukulan kombinasi, dengan komentar Bullard serta peningkatan retorika tentang invasi Rusia yang akan segera terjadi," tambah Stovall.
Musim laporan keuangan perusahaan kuartal keempat mendekati bagian akhir, dengan 358 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan. Dari jumlah tersebut, 78% telah mengalahkan perkiraan konsensus, menurut data Refinitiv.
(Taufik Fajar)