JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan bahwa Indonesia memiliki komitmen penuh untuk mengembangkan ekonomi hijau sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di masa mendatang, terutama masa-masa pandemi Covid-19.
Menurut dia pandemi sudah melanda selama dua tahun dan berimbas pada perlambatan yang luar biasa terhadap ekonomi Indonesia dan dunia, yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
"Dari pandemi tahun 2020, kita belum tahu betul akan sampai sejauh mana, hanya saja kita sadar ini (dampaknya) akan dalam," ujar Wimboh dalam Webinar Green Economy Outlook 2022 di Jakarta, Selasa (22/2/2022).
Sehingga, pemerintah melakukan berbagai kebijakan yang pre-emptive, forward looking, dan kolaborasi sinergi seluruh pemangku kepentingan. Bukan hanya kebijakan ekonomi, tapi juga kebijakan menangani pandemi dari segi kesehatan.
"Itu yang dilakukan bersama-sama oleh pemerintah, seperti mitra kami Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Bank Indonesia, LPS, dan OJK," ungkapnya.
Demi mendukung perkembangan ekonomi hijau, Wimboh pun menuturkan bahwa pelaku industri yang termasuk dalam sektor taksonomi hijau akan memperoleh insentif dari pemerintah, salah satunya dari sisi fiskal.
"Salah satu sektor yang akan memperoleh fasilitas itu antara lain perusahaan yang bergerak di industri kendaraan listrik. Ini senada dengan Bu Menkeu yang sedang menyiapkan insentif fiskal untuk sektor-sektor yang ramah lingkungan," tambah Wimboh.