Bank Mega (MEGA) Bukukan Laba Bersih Rp4,01 Triliun, Naik 33%

Feby Novalius, Jurnalis
Jum'at 25 Februari 2022 15:02 WIB
Laba Bersih Bank Mega Naik. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - PT Bank Mega Tbk (MEGA) mencatat laba bersih tumbuh 33,23% menjadi Rp4,01 triliun pada triwulan IV-2021. Adapun periode yang sama tahun sebelumnya laba MEGA sebesar Rp3,01 triliun.

Sementara laba sebelum pajak tumbuh sebesar 33,31% menjadi Rp4,95 triliun dari posisi sebelumnya sebesar Rp3,72 triliun.

Baca Juga: Bank Mega Kantongi Laba Rp1,6 Triliun

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan, pertumbuhan laba diperoleh dari pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) yang naik sebesar 23,70% menjadi Rp4,84 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,91 triliun.

“Selain pendapatan bunga bersih, pendapatan laba Bank Mega juga disebabkan oleh kenaikan pendapatan selain bunga (fee based income) sebesar 7,55% menjadi Rp3,14 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,92 triliun,” terang Kostaman, dalam keterangannya, Jumat (25/2/2022). 

Baca Juga: Miliaran Uang 6 Nasabah di Malang Mendadak Raib

Total asset tercatat tumbuh sebesar 18,43% menjadi Rp132,88 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp112,20 triliun. Di tahun 2021, Bank Mega mencatat pertumbuhan kredit sebesar 25,14% menjadi Rp60,68 triliun dari Rp48,59 triliun di tahun 2020.

Pertumbuhan kredit tersebut jauh di atas pertumbuhan industri perbankan yang tercatat hanya mengalami pertumbuhan 5,21%(yoy). Kredit korporasi merupakan segmen kredit dengan pertumbuhan terbesar, yaitu meningkat 52,36% menjadi Rp39,93 triliun dari Rp26,21 triliun pada tahun 2020. Pertumbuhan kredit ini juga diiringi dengan semakin membaiknya kualitas kredit Bank Mega.

NPL gross membaik menjadi 1,12% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,39%. Sedangkan NPLnett menjadi 0,81% dari tahun 2020 yang sebesar 1,07%. Rasio NPLgross ini dibawah rata-rata industri perbankan sebesar 3%. Pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga, Bank Mega berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 24,90% menjadi Rp98,91 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp79,19 triliun.

Pertumbuhan ini juga diiringi dengan membaiknya komposisi rasio dana murah dengan dana mahal menjadi 31,15% : 68,85% berbanding 28,12% : 71,88% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini berdampak terhadap penurunan biaya dana (cost of fund) menjadi 3,55% dari sebelumnya 5,15%. Giro meningkat sebesar 92,16% menjadi Rp16,36 triliun pada Desember 2021 dari posisi sebelumnya sebesar Rp8,51 triliun.

Tabungan meningkat sebesar 5,10% menjadi Rp14,45 triliun pada posisi Desember 2021 dari posisi sebelumnya sebesar Rp13,75 triliun. Sementara Deposito meningkat sebesar 19,63% menjadi sebesar Rp68,10 triliun pada posisi Desember 2021 dari posisi sebelumnya sebesar Rp56,92 triliun.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya