JAKARTA - PT Bank Mega Tbk mencetak laba bersih pada kuartal I 2021 sebesar Rp747 miliar, tumbuh 11,6% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp669 miliar.
Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan pertumbuhan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 17,8% (yoy) menjadi Rp1,2 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp989 miliar.
Baca Juga: Ramai Pembobolan Rekening, Ini Cara Aman Menabung di Bank
"Selain pendapatan bunga bersih, pendapatan laba Bank Mega juga disebabkan oleh keberhasilan kami dalam menurunkan biaya operasional sebesar 22,6% year on year menjadi Rp686 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp887 miliar," ujar Kostaman dilansir dari Antara, Jumat (7/5/2021).
Pada Maret 2021 total aset Bank Mega turun sebesar 0,5% (year to date/ytd) menjadi Rp111,6 triliun dari posisi akhir 2020 sebesar Rp112,2 triliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) turun sebesar 0,9% (ytd) menjadi Rp78,5 triliun dari posisi akhir 2020 sebesar Rp79,2 triliun.
Baca Juga: Bank Mega Kantongi Laba Rp1,6 Triliun
Secara komposisi rasio dana murah atau CASA Bank Mega pada Maret 2021 membaik menjadi 31% dibandingkan akhir 2020 sebesar 28%. Membaiknya rasio CASA tersebut ditopang oleh giro yang tumbuh sebesar 25,6% (ytd) menjadi Rp10,7 triliun triliun pada Maret 2021 dari posisi akhir 2020 sebesar Rp8,5 triliun.
Sementara penyaluran kredit tumbuh sebesar 1,6% menjadi Rp49,3 triliun dari posisi 2020 sebesar Rp48,5 triliun, ditopang kredit korporasi yang tumbuh 3,7% menjadi Rp27,2 triliun pada Maret 2021.