"Ini membuat bank sentral memperdebatkan seberapa cepat kenaikan suku bunga harus dilaksanakan," tegasnya.
Diketahui, harga minyak global telah melonjak 67% sejak awal 2022, menyusul kenaikan komoditas lainnya. Harga bahan bakar juga telah melampaui rekor sejak tahun 2008 di mana harga bensin AS mencapai USD3,890 per galon.
Analis di Bank of America mengatakan apabila sebagian besar pasokan minyak dari Rusia dihentikan, maka diperkirakan akan ada kekosongan 5 juta barel atau lebih besar lagi.
"Ini berarti harga minyak bisa berlipat ganda dari USD100 menjadi USD200 per barel," tukasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)