JAKARTA - Harga minyak dunia terus melonjak siang ini, Senin (7/3/2022). Harga minyak jenis Brent kontrak Mei 2022 naik 9,83% di USD129,72 per barel, dan sempat menyentuh level USD139,13 per barel, mendekati level USD140 per barel, yang merupakan level tertinggi Brent sejak 2008.
Brent kontrak Juni 2022 melesat 8,51% di USD124,01 per barel, dan sempat melesat hingga USD134,91 per barel. Brent kontrak Juli 2022 menanjak 7,55% di USD119,24 per barel, dan sempat bergerak ke harga USD129,94 per barel.
Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak April 2022 menguat 8,92% di USD126 per barel, menyentuh titik tertingginya sejak 2008 ke USD130,50 per barel. WTI kontrak Mei 2022 melejit 8,46% di USD121,59 hingga USD126,42 per barel, dan WTI kontrak Juni 2022 terbang 7,78% di USD116,53 per barel hingga USD121,7 per barel.
Mahalnya harga minyak dunia membuat negara-negara barat termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa mempertimbangkan sanksi untuk melakukan embargo impor minyak dari Rusia. Penundaan pasokan minyak dari Iran ke pasar global juga dinilai semakin mendongkrak harga minyak di pasaran.
"Boikot impor akan memberikan tekanan besar pada pasokan minyak dan gas yang telah merasakan dampak peningkatan permintaan," kata analis CMC Markets, dilansir Reuters, Senin (7/3/2022).
CMS Markets mencermati harga minyak dapat bergerak hingga level USD150 per barel dalam jangka dekat. Kenaikan harga bakal semakin memberikan tekanan lebih lanjut terhadap ekonomi global, dan mendorong inflasi bergerak lebih tinggi.