JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional/NFA (National Food Agency) Arief Prasetyo Adi buka suara soal polemik minyak goreng.
Masyarakat menjerit minyak goreng langka, namun pemerintah mengklaim stok minyak goreng melimpah.
Arief mengatakan, pihaknya akan membantu menjaga stabilitas dan ketersediaan harga minyak goreng.
Hal ini juga telah dilakukan Rapat Koordinasi antara Badan Pangan Nasional/ NFA (National Food Agency) dengan Kementerian Perdagangan, sejumlah lembaga dan pelaku usaha termasuk dengan BUMN dan private retail mengenai masukan-masukan dan solusi untuk mengatasi ketersediaan minyak goreng dengan harga sesuai ketentuan, di antaranya mengenai wacana pencantuman harga pada kemasan minyak goreng untuk mengantisipasi spekulasi harga.
Baca Juga: Minyak Goreng Langka, Pedagang Kirim Surat ke Presiden Jokowi
Seperti diketahui Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng cerah ditetapkan Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter. Akan tetapi, masih dijual di atas HET dengan alasan menurut para pelaku usaha distribusi belum lancar.
“Hari ini minyak goreng seperti yang kita saksikan di sini di pasar belum menjual sesuai ketetapan Pemerintah, ke depan saya berharap melalui BUMN Pangan dapat operasi pasar untuk memastikan harga minyak goreng dengan harga yang baik.” kata Arief saat meninjau langsung ke pasar Kebayoran Lama bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (10/3/2022).
Arief mengatakan akan bersama-sama Kementerian Perdagangan untuk terus mensosialisasikan harga minyak goreng sesuai ketetapan Pemerintah melalui label harga di produk kemasan maupun spanduk-spanduk khusus di pasar-pasar Tradisional.
Dia berharap BUMN Pangan dapat terus melakukan operasi pasar melalui pendistribusian minyak goreng untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dan dengan harga baik.
Di samping itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan kepada pedagang untuk menjual minyak goreng sesuai HET atau ketetapan Pemerintah.
Di sisi lain, Arief Prasetyo Adi bersama Menteri Perdagangan turut meninjau pedagang daging di pasar tradisional. Dia mengatakan untuk komoditas daging, Pemerintah memberikan beberapa pilihan daging untuk stok memenuhi kebutuhan masyarakat mulai dari frozen daging kerbau, frozen daging sapi serta sapi sentra produksi Indonesia.
“Untuk daging akan kita distribusikan ke pelaku usaha ataupun asosiasi-asosiasi dengan memberikan beberapa pilihan kepada masyarakat bahwa ada beberapa pilihan daging seperti hot meat, frozen sapi, frozen kerbau dan sapi dari sentra produksi lokal, jadi terdapat beberapa pilihan daging memenuhi kebutuhan masyarakat.” kata Arief.
Kepala Badan Pangan Nasional/NFA bersama Menteri Perdagangan juga turut meninjau komoditas bawang putih dan gula dengan harga yang baik, serta komoditas cabai dengan sedikit kenaikan.
“Saya bersama Mendag tadi juga ikut meninjau beberapa komoditas pangan lainnya seperti bawang putih dan gula dengan harga baik, untuk cabai merah dan bawang merah ada sedikit kenaikan, ini PR saya nanti bersama - sama Mendag juga untuk berkolaborasi menjaga stabilisasi harga pangan.” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)