Masalah Minyak Goreng Bikin 6 Pabrik Harus Tutup, Simak 5 Fakta Menariknya

Tim Okezone, Jurnalis
Sabtu 12 Maret 2022 05:04 WIB
Enam pabrik minyak goreng tutup (Foto: Antara)
Share :

JAKARTA - Permasalahan minyak goreng belum usai. Bahkan enam pabrik minyak goreng harus tutup karena kesulitan mendapat bahan baku.

Minyak goreng langka usai pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp14.500. Masyarakat pun kesulitan membeli minyak goreng dengan harga murah.

Berikut adalah fakta mengenai tutupnya pabrik minyak goreng yang dirangkum Okezone, Sabtu (12/3/2022).

1. Kesulitan pasokan bahan baku

Enam produsen minyak goreng putuskan berhenti produksi karena tidak mendapat pasokan CPO. Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga melenjaskan kabar tersebut.

2. Kebijakan DMO

Sahat mengatakan, kebijakan pemenuhan kebutuhan domestik (domestic market obligation/ DMO) hanya bisa dilaksanakan perusahaan terintegrasi. Yakni, produsen eksportir dan memasok ke pasar domestik, alias perusahaan terintegrasi.

"Anggota GIMNI ada 34 produsen minyak goreng, hanya 16 yang terintegrasi. Sisanya, produsen yang pasarnya memang hanya di dalam negeri. Lalu, ada perusahaan di luar GIMNI, yang hanya eksportir minyak goreng,” jelansya.

3. Eskportir Kesulitan

Eksportir mengalami kesulitan memasarkan CPO di dalam negeri. Sedangkan untuk produsen migor lokal kesulitan membeli dari eksportir.

Akibatnya, minyak goreng bisa terus mengalami jumlah yang terbatas.

“Ini yang seharusnya dibantu pemerintah agar keduanya bisa bekerja sama,” bebernya.

4. Harga CPO Naik

Kini, harga CPO terus melonjak naik dan jadi minyak nabati termahal di dunia.

Sebagai informasi, minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) terus cetak kenaikan harga.

Pada perdagangan 3/3/2022 mencatat harga kontrak CPO sempat cetak rekor baru di 7.108 ringgit Malaysia per ton.

5. Permintaan ekspor India

Lalu, India dikabarkan meminta Indonesia menaikkan pasokan minyak sawit ke negara itu menyusul kosongnya pasokan minyak bunga matahari akibat krisis di Ukraina.

Hal itu karena selama ini minyak tersebut dipasok dari kawasan Laut Hitam. Untuk Rusia dan Ukraina memasok hingga 13% atau setara 1,6 juta ton kebutuhan minyak untuk pangan India tahun 2021. Ada lebih setengah kebutuhan minyak sawit India berasal dari Indonesia.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya