JAKARTA - Pertamina masih menjual harga BBM non subsidi seperti Pertamax di bawah nilai keekonomian. Bahkan ternyata harga ini menjadi yang termurah di ASEAN.
Tercatat, harga Pertamax dibanderol sebesar Rp9.000 per liter.
Padahal, harga keekonomian BBM umum RON 92 untuk bulan Maret 2022 dipatok Rp14.526 per liter. Artinya, Pertamax dijual 'rugi' dengan selisih hingga Rp5.526 per liter.
Terkuak, harga BBM non subsidi ini masih lebih murah dibanding negara-negara di ASEAN. Data ini dipublikasi oleh Globalpetrolprices.
BACA JUGA:Harga Pertamax Tidak Naik, Apa Dampaknya ke Pertamina?
"Singapura Rp30.800/liter, Thailand Rp20.300/liter, Laos Rp23.300/liter, Filipina Rp18.900/liter, Vietnam Rp19.000/liter, Kamboja Rp16.600/liter dan Myanmar Rp16.600/liter," demikian dikutip dari laman Kementerian ESDM, Selasa (22/3/2022).
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, rata-rata harga jual BBM RON 92 berada di kisaran Rp11.000 hingga Rp14.000 per liternya.
"Untuk harga BBM jenis umum memang ditetapkan badan usaha, yang penting tidak boleh melebihi batas atas yang ditetapkan yaitu Rp14.526 per liter untuk Maret 2022," imbuhnya.
BACA JUGA:Jadi BBM Paling Murah, Harga Pertamax Berpeluang Naik
Padahal di sisi lain, harga minyak dunia masih mendidih. Konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang belum menemukan titik terang menambah parah harga minyak dunia, yang berdampak pada harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP).
Menurut data Kementerian ESDM, ICP bulan Februari 2022 mencapai USD 95,72 per Barel.
Sedangkan angka sementara ICP Maret 2022 sampai tanggal 17 dipatok USD 114,77 per barel.
(Zuhirna Wulan Dilla)