JAKARTA - Masyarakat memborong BBM Pertalite dalam jumlah besar dengan menggunakan jeriken. Padahal sudah ada aturan pelarangan pembelian menggunakan jeriken.
Pembelian BBM Pertalite memakai jeriken terjadi di sebuah SPBU di kawasan Depok pada malam hari. Dalam foto yang beredar, nampak masyarakat membawa jeriken untuk mengisi Pertalite.
Menurut sumber Okezone, masyarakat membeli BBM Pertalite dengan menggunakan 10 jeriken pada SPBU tersebut.
Okezone sudah mengkonfirmasi ke pihak Pertamina atas kejadian pembelian BBM Pertalite dengan jeriken, namun Pertamina akan menyiapkan keterangan resmi.
Baca Juga: Permintaan Pertalite Diprediksi Naik 11% dan LPG 3% hingga Lebaran
Larangan pengisian BBM gunakan jeriken diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191/2014 agar SPBU dilarang untuk menjual premium dan solar kepada warga menggunakan jeriken dan drum untuk dijual kembali ke konsumen.
Selain itu, diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, pembelian Pertalite menggunakan jeriken yang dilarang adalah tidak disertai rekomendasi untuk kebutuhan tertentu (pertanian, perikanan, usaha mikro/kecil).
Di tempat yang berbeda, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon Jafri Taihuttu meminta kepada Pertamina untuk mengontrol Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) agar tidak terjadi penjualan BBM kepada pengecer menggunakan jeriken di Kota Ambon, Provinsi Maluku.
“Kami pihak komisi minta agar pertamina lebih tingkatkan kontrol ke SPBU-SPBU yang ada. Agar tidak terjadi hal seperti ini di tiap-tiap SPBU,” kata Ketua Komisi II DPRD Ambon, Jafri Taihuttu seperti dilansir Antara.
Menurutnya, apabila terus terjadi penjualan BBM kepada pengecer yang meminta pengisian BBM menggunakan jeriken maka ini akan mengakibatkan para nelayan yang mau melaut kesulitan mendapatkan BBM.
“Kami juga prihatin kepada nelayan yang berdasarkan informasi, mereka kini kesulitan mendapatkan BBM dari SPBU. Kami minta kepada Pertamina juga untuk mempertimbangkan hal ini, agar mereka juga bisa mendapatkan BBM secara baik, dan tidak merisaukan masyarakat tentunya,” ungkapnya.
Selain itu, kata Jafri, jika tidak ada kontrol kepada SPBU, maka penjualan BBM kepada pengecer yang datang dengan banyak jeriken juga akan menyebabkan antrean yang panjang bagi pengguna kendaraan.
"Kami ingin di bulan suci Ramadan ini, antrian panjang tak mengganggu,” pintanya
(Dani Jumadil Akhir)