Unit rotary kiln menghasilkan besi spon yang diproses dari bijih besi lokal, sedangkan pembangkit listrik telah memproduksi listrik dengan menggunakan bahan bakar gas dari unit pabrik rotary kiln.
Ketika mencapai kapasitas penuh, listrik yang diproduksi sebesar 18 MW. Bekerja sama dengan PLN, kelebihan listrik ini akan didistribusikan ke masyarakat dan industri kecil di sekitarnya.
Meski begitu, sempat mengalami kendala dalam pengoperasiaannya, berupa keterbatasan infrastruktur dan keterlambatan pengiriman barang, instalasi dan assembling peralatan, namun karena ada komitmen dari dari kontraktor PT Krakatau Engineering dan pemegang saham, ANTM dan KRAS menyebabkan kendala tersebut dapat diatasi.
"Tapi ini memang tidak bisa digunakan karena sudah tidak efisien dan juga lokasinya jauh dari produksi lanjutannya," ungkap Silmy
(Taufik Fajar)