"Saat ini, fokus utama kami adalah untuk mendukung pemulihan pariwisata Indonesia dengan menggelar berbagai program yang fokus pada customer-centric guna membantu kesejahteraan para pelaku pariwisata di Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya kabar merger Tiket.com dan Blibli santer beredar. Sebuah sumber Bloomberg mengatakan bahwa pembicaraan mergerk muncul setelah upaya penggabungan Tiket.com dengan perusahaan cangkang atau special purpose acquisition company (SPAC) belum menemui titik terang.
Jika merger dengan Blibli terlaksana, sumber Bloomberg yang tak mau disebutkan namanya ini mengatakan nilai kedua entitas diperkirakan mencapai USD1 miliar atau setara Rp14,37 triliun (asumsi kurs Rp14.373.)
BACA JUGA:BNI Dapat Restu Pemegang Saham, Resmi Akuisisi Bank Mayora
Tiket.com yang merupakan perusahaan penyedia jasa pemesanan tiket perjalanan dan pariwisata itu pernah mempertimbangkan untuk go public di bursa melalui merger dengan SPAC.
Namun, diskusi dengan COVA Acquisition Corp dikabarkan belum ada keputusan akhir, menurut sumber tersebut.
Sejalan dengan kemungkinan merger, Tiket.com juga pernah menjajaki langkah IPO secara konvensional, serta sempat berkeinginan untuk merger dengan salah satu supper apss di Asia Tenggara. Demikian kata Chief Executive Officer George Hendrata kepada Bloomberg TV pada Mei tahun lalu.
(Zuhirna Wulan Dilla)