Kedua, Perbandingan menggunakan UMR Jakarta dalam beberapa kurun waktu.
"Pada tahun 1991 harga Premium Rp150 per liter sementara UMR saat itu Rp18.200 per bulan. Dengan perbandingan itu maka upah pekerja dalam satu bulan hanya mampu membeli sekitar 121 liter Premium," ungkapnya.
BACA JUGA:Tak Disangka! Harga BBM Indonesia Lebih Murah Dibanding Negara Tetangga, Nih Buktinya
Lalu, pada tahun 1998 Premium naik sekitar 700% dari tahun 1991. Dari Rp150 per liter menjadi Rp1.200 per liter, namun di sisi lain, UMR juga naik menjadi Rp154.000 per bulan.
Jadi upah satu bulan setara dengan 128 liter Premium.
Kemudian, di periode selanjutnya, saat SBY dilantik menjadi Presiden harga Premium adalah Rp1.810, sementara UMR saat itu Rp672.000 per bulan.
Perbandingan upah 1 bulan setara dengan 371 liter Premium.
Di akhir pemerintahan SBY pada 2014 harga Premium menjadi Rp6.500 per liter atau naik sekitar 259% dari harga awal SBY di lantik.
"Pada tahun terakhir SBY menjabat UMR berada di angka Rp2.441.000. Dengan besaran UMR tersebut di banding harga Premium maka upah satu bulan setara dengan 375 liter premium," jelasnya.