JAKARTA - Lonjakan harga minyak dunia membuat harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh dunia turut terkena imbasnya. Tak terkecuali di kawasan Asia Tenggara.
Tak hanya Indonesia, harga BBM di sejumlah negara di Asia Tenggara juga mengalami kenaikan. Lonjakan harga yang cukup tinggi ini diduga dipicu akibat perang Rusia-Ukraina yang telah terjadi sejak 24 Februari 2022.
Namun ada juga negara di Asia Tenggara, yaitu Malaysia, yang masih bertahan untuk tidak menaikkan harga jual BBM-nya.
Berikut ini perbandingan harga BBM di negara-negara Kawasan Asia Tenggara.
Indonesia
Per 1 April 2022, pemerintah Indonesia resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp12.500 per liter. Meskipun mengalami kenaikan, harga Pertamax yang dibanderol saat ini dinilai masih jauh di bawah nilai keekonomian.
Baca Juga: Industri Ngeyel Masih Pakai BBM Subsidi, Menperin: Ada Sanksi Tegas!
Untuk April 2022, Kementerian ESDM memproyeksi harga keekonomian BBM RON 92 (termasuk Pertamax) berada di angka Rp16.000 per liter. Hal ini berarti PT Pertamina (Persero) masih jual rugi Pertamax Rp3.500 per liternya.
Menurut Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Irto Ginting, harga baru Pertamax ini sebenarnya masih terjangkau untuk masyarakat, khususnya mereka yang mampu.
Baca Juga: Kenaikan Harga BBM di Era Presiden Jokowi Paling Rendah, Setuju?
Singapura
Harga BBM (Bahan Bakar Minyak) di SPBU Singapura telah melewati angka 3 dolar Singapura untuk kedua kalinya pada bulan Maret 2022 ini. Harga minyak yang tinggi ini terjadi di tengah kekhawatiran kekurangan pasokan global akibat konflik Rusia-Ukraina. Selain itu, hal ini juga disebabkan oleh kontrak Brent yang naik 1 persen menjadi 116,48 dolar Singapura per barel, pada Rabu (23/3/2022).