IMF Pangkas Perkiraan Ekonomi Global Imbas Perang Rusia-Ukraina

Antara, Jurnalis
Rabu 20 April 2022 07:46 WIB
IMF pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi (Foto: Reuters)
Share :

Dampak perang

IMF telah memperkirakan bahwa PDB Ukraina akan runtuh 35% tahun ini, sementara output Rusia akan menyusut sebesar 8,5% pada 2022, sementara negara emerging markets dan berkembang Eropa, termasuk kedua negara, akan berkontraksi sebesar 2,9%.

Tetapi kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengatakan dalam jumpa pers bahwa pengetatan sanksi terhadap Rusia untuk memasukkan pembatasan ekspor energi dapat menggandakan penurunan PDB Rusia menjadi 17% pada 2023.

Uni Eropa, yang sangat bergantung pada energi Rusia, melihat perkiraan pertumbuhan 2022 dipotong sebesar 1,1 poin persentase, sementara Inggris sekarang menghadapi pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan inflasi yang lebih persisten daripada ekonomi utama lainnya tahun depan.

Limpahan dari harga energi yang lebih tinggi, hilangnya kepercayaan dan gejolak pasar keuangan dari langkah ini akan memotong dua poin%tase dari perkiraan pertumbuhan global, kata Gourinchas.

Perang, yang digambarkan Rusia sebagai "operasi militer khusus" telah menyebabkan krisis kemanusiaan di Eropa Timur, menggusur sekitar 5 juta warga Ukraina ke negara-negara tetangga, kata IMF.

Perang telah memperburuk inflasi yang telah meningkat di banyak negara karena ketidakseimbangan pasokan dan permintaan terkait dengan pandemi, dengan penguncian terbaru di China kemungkinan akan menyebabkan kemacetan baru dalam rantai pasokan global.

Gourinchas mengatakan bank sentral menghadapi tekanan yang meningkat untuk melawan inflasi dengan kebijakan moneter yang lebih ketat, dan pengetatan sanksi lebih lanjut dapat mempercepat langkah ini, yang dapat menyebabkan lebih banyak kesulitan bagi ekonomi berkembang.

"Perang menambah serangkaian guncangan pasokan yang telah melanda ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir. Seperti gelombang seismik, dampaknya akan menyebar jauh dan luas - melalui pasar komoditas, perdagangan, dan hubungan keuangan," kata Gourinchas.

Berkurangnya pasokan minyak, gas dan logam yang diproduksi oleh Rusia, dan gandum serta jagung - yang diproduksi oleh Rusia dan Ukraina - telah menaikkan harga secara tajam di Eropa, Kaukasus dan Asia Tengah, Timur Tengah dan Afrika Utara, serta Afrika sub-Sahara, tetapi juga merugikan rumah tangga berpenghasilan rendah di seluruh dunia.

IMF mengatakan telah merevisi turun prospek jangka menengah untuk semua kelompok, kecuali eksportir komoditas yang diuntungkan dari lonjakan harga energi dan pangan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya