Sementara pertemuan dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen banyak membahas mengenai agenda-agenda prioritas pada Presidensi G20 Indonesia.
Salah satu agenda yang menjadi target deliverables adalah pembentukan fasilitas pembiayaan untuk pencegahan, kesiapsiagaan dan penangangan pandemi di masa depan sebagai bagian dari penguatan arsitektur kesehatan internasional, dimana Janet memberikan dukungan penuh atas pencapaian target dimaksud.
"Pandemi harus dapat diantisipasi dan ditangani sejak dini. Apabila tidak, maka biaya yang diperlukan untuk mengatasinya akan menjadi sangat jauh lebih besar," tambah Sri.
Pada pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Brazil dan Argentina, Sri kembali menyampaikan agar di tengah krisis geopolitik saat ini, G20 tetap dapat memainkan peran sebagai forum ekonomi internasional yang mampu mengatasi isu-isu strategis dan kritis melalui upaya kolektif dan terkoordinasi.
Menteri Keuangan Argentina Martin Guzman dan Menteri Keuangan Brazil Paulo Guedes memberikan dukungan penuh kepada Presidensi G20 Indonesia untuk mencapai berbagai target deliverablesnya, termasuk dalam penanganan dampak krisis geopolitik, masalah kesehatan global, pandemi, perubahan iklim, dan stabilitas keuangan internasional.
Sementara pertemuan dengan Menteri Keuangan Malaysia Zafrul Tengku Abdul Aziz membahas mengenai upaya bersama dalam merelaksasi peraturan terkait ‘counter measures’ COVID-19 pandemic. Kedua menteri juga berdiskusi mengenai dampak kenaikan harga CPO kepada ekonomi masing masing negara dan memperkuat ketahanan masyarakat terhadap perubahan harga.
"Indonesia dan Malaysia sepakat untuk terus bekerja sama menangani dampak lingkungan dari CPO tersebut," pungkasnya.
(Taufik Fajar)