Pemerintah sendiri telah memutuskan membuka jalur alternatif penyeberangan dari Pulau Sumatera ke Jawa melalui pelabuhan Panjang.
Pembukaan jalur alternatif ini untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan pemudik di Pelabuhan Bakauheni saat arus balik.
BACA JUGA:Pelita Air Fokus Garap Penerbangan Domestik, Erick Thohir: Pasar Sebesar Ini Tak Boleh Dimonopoli
Hal ini dilakukan mengingat terjadi lonjakan penumpang yang sangat tinggi pada arus mudik pada angkutan penyeberangan.
Berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan, jumlah penumpang yang menggunakan angkutan penyeberangan melebihi penumpang di transportasi umum lain. Yakni mencapai 1,6 juta penumpang, baik itu di Pelabuhan Bakauheni maupun di Pelabuhan Merak.
"Untuk itu, Pelabuhan Panjang bisa kita jadikan alternatif. Kita juga akan lakukan skenario untuk merespons perubahan perilaku pemudik tahun ini dibanding 2019 sehingga penanganan kita bisa lebih cermat dan memuaskan bagi para pemudik,” kata Menko PMK.
(Zuhirna Wulan Dilla)