Dolar AS Perkasa, Rupiah Hari Ini Melemah ke Rp14.518/USD

Dinar Fitra Maghiszha, Jurnalis
Senin 09 Mei 2022 09:53 WIB
Rupiah hari ini melemah. (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Nilai mata uang rupiah hari ini bergerak merosot atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan di pasar spot Senin pagi (9/5/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09.27 WIB, mata uang Garuda turun -38 poin atau -0,26% di Rp14.518 per 1 dolar Amerika Serikat.

Pasar uang di kawasan Asia Pasifik kompak tumbang atas dolar AS. Dolar Hong Kong turun -0,01% di 7,8497, Won Korea Selatan merosot -0,26% di 1.274,47, dan Ringgit Malaysia anjlok -0,22% di 4,3775.

 BACA JUGA:BI Tahan Suku Bunga, Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp14.340 per USD

Dolar Taiwan menurun -0,30% di 29,754, Baht Thailand jatuh -0,29% di 34,430, Dolar Singapura koreksi -0,32% di 1,3899, dan Yuan China merosot -0,51% di 6,7003. Adapun Yen Jepang terpuruk -0,25% di 130,88, Dolar Australia koreksi -0,83% di 0,7018, sementara Peso Filipina terpuruk -0,38% di 52,610.

Indeks dolar AS yang mengukur peredaran greenback terhadap enam mata uang utama melejit 0,26% di 103,96 pada pukul 09.31 WIB.

Dolar memulai pekan pasca-libur lebaran dengan pijakan yang kuat, ditopang oleh sentimen suku bunga Federal Reserve dan yield treasuri AS yang meningkat tajam. Alhasil, koreksi cukup masif terjadi di aset berisiko seperti saham.

"Dolar masih didukung oleh kinerja ekonomi AS yang lebih baik dan pasar ekuitas yang lemah," kata Analis Commonwealth Bank of Australia, Joe Capurso, di Sydney, dikutip dari Reuters, Senin (9/5/2022).

 BACA JUGA:Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Tipis ke Rp14.362/USD

Diketahui, ini merupakan kenaikan indeks dolar dalam minggu kelima berturut-turut dan menyentuh level tertinggi hampir 20 tahun setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga acuannya 50 basis poin serta rilis data pekerjaan AS yang positif.

Pasar menantikan data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Rabu depan (11/5/2022), yang dapat memicu ekspektasi yang lebih agresif.

“Lonjakan inflasi akan menghidupkan kembali ekspektasi bahwa Fed akan meningkatkan lagi suku bunga 75 bp, dan mungkin memberikan dorongan terhadap dolar, ”kata analis di ANZ Bank.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya