3. Penjelasan KAI
PT KAI (Persero) mengungkapkan bahwa biaya pengadaan kereta api baru lebih mahal dibandingkan impor kereta bekas. KAI bersama PT INKA (Persero) pun tengah mengadakan 16 unit trainset Kereta Rel Listrik (KRL).
Meski begitu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo belum merinci berapa biaya yang dikeluarkan dalam pengadaan transet KRL ini. Menurutnya, anggaran pengadaan ini masih akan dibahas bersama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Mahal ya yang mahal baru, tapi hitungan per penumpangnya yang akan kita hitung bersama-sama dengan Kemenhub. Sehingga secara cost masih terlalu dini," ungkap Didiek saat ditemui di kawasan Kementerian BUMN.
4. Dipastikan Tak Akan Memberatkan Keuangan Negara dan Masyarakat
Meski biaya pengadaan 16 transet KRL diproyeksi sangat mahal, Didiek memastikan pihaknya tidak akan memberatkan keuangan negara dan masyarakat.
"Tapi pasti akan memperhatikan aspek ramah lingkungan efisien terjangkau bagi masyarakat," tutur dia.
Didiek juga menjelaskan proses pengadaan kereta KRL ini pun harus mempertimbangkan Public Service Obligation (PSO), sehingga anggaran yang akan digunakan masih dalam tahap perhitungan.
"Karena untuk KRL itu kan ada skema PSO kita akan lakukan penghitungan, tentu tak akan memberatkan masy dan pemerintah," ucap dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)