RI-Swiss Perpanjang Perjanjian Perdagangan hingga Investasi

Antara, Jurnalis
Rabu 25 Mei 2022 16:38 WIB
Menteri Investasi Bahlil (Foto: Setkab)
Share :

“Pertama, katakanlah jika terjadi peperangan, siapa yg akan bertanggung jawab terkait investasi itu. Poin kedua, terkait force major yang tidak pernah terpikirkan, siapa yang akan bertanggung jawab,” tuturnya.

Sedangkan poin ketiga, pertimbangan ketika investor Indonesia akan masuk ke Swiss dan Indonesia meminta perlakukan yang adil dan rata.

Selain itu, Menteri Bahlil juga bertemu dengan salah satu perusahaan Swiss yang ingin bekerja sama terkait teknologi gasifikasi seperti air product sebagai bentuk antisipasi jika terjadi perang antara Ukraina dan Rusia.

“Mereka sedang mencari dimana negara yang bisa menghasilkan gas dan kita mendorong hilirisasi baru bara dan ini yang kita diskusikan,” kata Bahlil menjelaskan.

Menurut dia, dengan adanya perusahaan Swiss yang bekerja sama dengan Indonesia merupakan sebuah langkah baik agar Indonesia ke depan bisa lebih terbuka pada beberapa negara Eropa agar investasi Indonesia tidak hanya dikuasi oleh satu negara.

“Kalau politik ada bebas aktif, ekonomi juga ada bebas aktif, kita tidak boleh mau dikuasi oleh suatu negara tertentu. Kita terbuka selama mereka mau mengikuti aturan yang ada di negara kita dan mereka harus mau berkolaborasi dengan pengusaha yg ada di daerah, pusat, maupun UMKM,” kata Bahlil.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya