RI Punya Trading House di Swiss, Mendag: Jadi Jagoan di Pasar Global

Advenia Elisabeth, Jurnalis
Jum'at 27 Mei 2022 14:53 WIB
RI punya trading house di Swiss. (Foto: Kemendag)
Share :

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mendukung penuh inisiasi terobosan baru Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang meluncurkan Indonesia Trading House di Swiss.

Peluncuran tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kadin dan Pasar Indonesia.

“Kami mendukung inisiasi terobosan baru Kadin Indonesia dan Pasar Indonesia untuk bisa menjual produk-produk Indonesia, terutama produk pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Pelaku UKM biasanya diliputi keragu-raguan saat melakukan penetrasi pasar baru dikarenakan risikonya yang tinggi,” ujar Mendag Lutfi dikutip dari keterangan resmi Kemendag, Jumat (27/5/2022).

 BACA JUGA:Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat, Mendag: Saatnya Dunia Kembali ke Perdagangan

Dia berharap, penandatanganan MoU antara Kadin dan Pasar Indonesia bisa mendorong ekspor produk Indonesia di masa mendatang.

“Ini juga merupakan komitmen kita untuk bisa menjadi pemain di pasar lokal dan menjadi jagoan di pasar global,” imbuhnya.

Sementara, Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyampaikan, kerja sama ini merupakan langkah untuk memfasilitasi para UKM Indonesia.

Dia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Kementerian.

“Langkah ini merupakan upaya untuk memfasilitasi agar UKM Indonesia bisa besar dan ikut mendapatkan insentif dari persetujuan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Pratnership Agreement (CEPA),” ujarnya.

Sebagai informasi, pada periode Januari-Maret 2022, total perdagangan Indonesia-Swiss mencapai USD 1,36 miliar atau meningkat 349 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumya yang tercatat sebesar 301,96 juta. Sementara total perdagangan Indonesia-Swiss pada 2021 tercatat sebesar USD 1,99 miliar.

Ekspor utama Indonesia ke Swiss pada 2021 yaitu perhiasan USD900,04 juta, emas USD212,17 juta, limbah dan scrap dari logam berharga USD76,01 juta, serat optik USD43,31 juta, dan perak USD31,17 juta.

 BACA JUGA:Kemendag Bikin Peraturan Baru soal Tata Kelola Minyak Goreng Curah

Sedangkan impor utama Indonesia dari Swiss yaitu emas USD119,97 juta, jam tangan selain kotak dari logam berharga USD 42,94 juta, jam tangan dengan kotak logam berharga USD 42,31 juta, darah manusia, antiserum, vaksin USD29,38 juta, dan tinta cetak USD 18,31 juta.

Di tahun yang sama, Swiss merupakan negara tujuan ekspor ke-28 dan asal impor ke-31 bagi Indonesia. Di sektor investasi, Swiss menempati posisi ke-10 sumber FDI Indonesia dengan nilai investasi USD 599,8 juta (281 proyek) dan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 358 orang. Nilai FDI Swiss di tahun 2021 mengalami peningkatan tajam sebesar 358 persen dibandingkan tahun 2020.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya