Ditambah, bengkaknya komponen pendapatan atas liabilitas kontrak sebesar 21,6% menjadi Rp101 miliar. Perseroan juga mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan senilai Rp97,255 miliar.
Sedangkan, aset tumbuh 0,7% menjadi Rp16,579 triliun, salah satu pemicunya adalah liabilitas kontrak tumbuh 8,8% menjadi Rp3,7 triliun. Selanjutnya arus kas digunakan untuk aktivitas operasi mencapai Rp236,82 miliar, untuk kuartal I 2021 membukukan arus kas diiperoleh dari aktivitas operasi senilai Rp210,18 miliar.
Diketahui, perseroan tahun ini menargetkan perolehan marketing sales sebesar Rp2,4 triliun atau meningkat sekitar 47% dari pencapaian tahun lalu.
Di mana perseoran ingin mengandalkan hasil penjualan dari beberapa pengembangan proyek baru yang akan diluncurkan tahun ini maupun dari pengembangan baru di proyek-proyek berjalan.
“Tahun ini kami rencananya meluncurkan sejumlah proyek baru, seperti perumahan maupun komersial. Proyek-proyek baru ini sudah masuk dalam pipeline pengembangan dan menunggu momentum terbaik untuk peluncuran di tahun ini,” kata Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono.
BACA JUGA:Perdana Gapuraprima (GPRA) Raup Laba Bersih Rp51,82 Miliar
Sebagai informasi, beberapa pengembangan baru yang akan diluncurkan tahun ini antara lain sebuah proyek perumahan di Jakarta Utara, pengembangan tiga klaster baru di Surabaya dan Jakarta, serta property komersial di Tangerang.
Pihaknya berharap pasar properti nasional dapat tumbuh stabil sepanjang tahun ini.
Terakhir, manajemen perseroan menyiapkan sejumlah strategi kunci untuk meningkatkan kinerja penjualan dan memberikan kemudahan pembelian kepada para konsumen, seperti program promo terpadu yang akan diselenggaran tahun ini.
(Zuhirna Wulan Dilla)