Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur RANC, Meshvara Kanjaya menjelaskan turunnya kinerja pendapatan pada 2021 turut dipengaruhi oleh terbatasnya aktivitas ekonomi di tengah gelombang lonjakan kasus Covid-19 varian delta pada kuartal II-2021 dan kuartal III-2021.
Hal ini kontras dengan situasi 2020 ketika masyarakat cenderung berbelanja dalam jumlah besar di supermarket saat mobilitas terbatas.
“Perlu dicermati bahwa pendapatan kami di 2019 adalah Rp2,4 triliun dan nilainya naik menjadi Rp3,01 triliun pada 2020. Pada saat gelombang Covid-19 muncul, konsumen panik, mereka berbondong-bondong belanja dan panic buying,” papar Meshvara.
Dengan demikian, lanjut Meshvara, pada 2021 situasi mulai normal, tetapi pengereman saat varian Delta berpengaruh ke pendapatan meski toko kami lebih banyak.
(Feby Novalius)