BENGKULU - Tiga dari 14 pabrik Crude Palm Oli (CPO) di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, berhenti beroperasi sejak akhir April 2022. Tutupnya pabrik tersebut karena tangki penampungan perusahaan penuh, sehingga menolak menerima atau membeli Tandan Buah Segar (TBS) milik petani warga setempat.
Penuhnya tangki CPO tiga perusahaan disebabkan belum ada adanya ekspor yang disalurkan melalui jalur laut di Teluk Bayur, Sumatera Barat.
Tiga pabrik tutup tersebut tersebar di tiga Kecamatan di Kabupaten Mukomuko. Yakni, PT Gajah Sakti Sawit, di Kecamatan Pondok Suguh, PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi, di Kecamatan Lubuk Pinang, dan di PT. Sentosa Sejahtera Sejati (SSS), di Kecamatan Penarik.
Baca Juga: CPO Turun 1,61% Hari Ini, Cek Daftar Harganya
Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Mukomuko, Apriansyah mengatakan, dari 14 pabrik ada 3 pabrik tutup beroperasi sejak akhir April 2022.
Untuk kapasitas pabrik CPO, PT Gajah Sakti Sawit, di Kecamatan Pondok Suguh, kata Apriansyah, bisa menampung atau kapasitas daya tampung 700 ton CPO, dengan 1 tangki.
Sementara, pabrik CPO, PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi, di Kecamatan Lubuk Pinang, memiliki kapasitas daya tampung CPO 4000 ton dengan memiliki 2 tangki.
Baca Juga: Luhut Minta Perusahaan Sawit Ngantor di Indonesia, Ternyata Ini Tujuannya
Kemudian, pabrik CPO, PT. Sentosa Sejahtera Sejati (SSS), di Kecamatan Penarik, memiliki kapasitas daya tampung 1.500 ton CPO.
"Daya tampung tangki 3 perusahaan terbatas. Sehingga mereka sudah tidak bisa lagi menerima tandan buah segar milik petani. Tiga pabrik CPO itu tutup beroperasi sejak akhir April 2022," kata Apriansyah, saat ditemui, Kamis (2/6/2022).