Adapun ekspor sektor pertanian mengalami penurunan 25,92%, dengan penurunan terbesar terjadi pada ekspor sarang burung walet dan tanaman obat. Kemudian, penurunan juga terjadi pada sektor pertambangan sebesar 12,92% yang didorong oleh penurunan komoditas bijih tembaga dan lignit.
Sementara itu, ekspor sektor migas mengalami peningkatan 4,38% (MoM), utamanya didorong oleh komoditas migas untuk minyak mentah dan gas. "Komoditas yang mengalami peningkatan antara lain nikel, tembaga, bahan anyaman nabati, minuman, alkohol, cuka, korek api, kembang api, dan bahan peledak," tukas Setianto.
Berdasarkan negara tujuan, peningkatan ekspor RI terbesar adalah menuju negara Tiongkok, Amerika Serikat, dan Singapura.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)