"Sebagian besar bank sentral negara maju dan beberapa bank sentral negara berkembang memperketat kebijakan secara sinkron," kata Gregory Daco, kepala ekonom di perusahaan konsultan strategi EY-Parthenon.
Diakui oleh pendiri dan ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik Rachbini, kenaikan harga energi dan pangan yang tinggi telah berdampak pada inflasi di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Dia berkata inflasi akan menggerus daya beli masyarakat, sedangkan bagi investor, inflasi akan meningkatkan suku bunga sehingga investasi dan kegiatan bisnis akan terhambat.
Sementara ekonom Indef Dradjad Hari Wibowo menyebut efek kebijakan The Fed akan memberikan dampak sangat berat bagi Indonesia.
"Harga akan terkerek naik. Uang lari ke Amerika, outflow ini juga susah ditebak. Rentetan (dampak kebijakan The Fed ini) akan panjang," ujar Dradjad.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)