Jadi Alat Pembayaran Sah di El Savador, Mata Uang Kripto Kini Anjlok

Zuhirna Wulan Dilla, Jurnalis
Senin 20 Juni 2022 08:41 WIB
Ilustrasi kripto. (Foto: Reuters)
Share :

Namun, jatuhnya mata uang kripto telah memunculkan lebih banyak pertanyaan tentang kebijakan tersebut.

Terutama untuk penggunaan dana publik sebesar hampir USD100 juta atau setara Rp1,4 triliun untuk membeli bitcoin.

Telihat juga setiap pembeliannya dirayakan oleh sang presiden dengan sebuah twit.

 BACA JUGA:Investor Tarik Dana Rp102,7 Triliun dari Tether, Kripto Mulai Turun?

Kini, 2.300 bitcoin milik El Salvador bernilai setengah dari harga belinya, tetapi menteri keuangan menepis berbagai kritik, dengan mengatakan risiko fiskal sangat minimal.

Untuk gerakan bitcoin di El Salvador dimulai di El Zonte, sebuah kota kecil di pantai selatan tempat berselancar dan memancing.

Pada tahun 2019, seorang donor anonim memberi sekelompok penggemar mata uang kripto di sana yang pertama dari banyak sumbangan besar dalam bentuk bitcoin.

Sayangnya tidak ada yang tahu dia siapa, hanya kesepakatannya bahwa El Zonte dapat menyimpan koin digital tersebut dengan syarat mereka tidak diubah menjadi dolar.

Karena idenya adalah menciptakan ekonomi sirkular berbasis bitcoin pertama di dunia.

Dengan membuat orang dapat dibayar dalam sistem tersebut.

Di seluruh dunia bitcoin dapat digunakan untuk jual-beli online, kecuali di kafe dan di jalanan.

El Zonte sejauh ini telah menerima sekitar USD350.000 atau setara Rp5,1 miliar)dari sang dermawan anonim, jumlah yang signifikan untuk kota yang kumuh namun indah ini.

El Zonte sekarang juga dikenal dengan nama Pantai Bitcoin.

Ada juga Katerina Contreras termasuk orang-orang pertama yang merasakan manfaatnya.

Dia mengaku ditawari untuk mengikuti pelatihan menjadi penjaga pantai.

Penyelenggara membayar transportasi dan makanan peserta pelatihan dalam bentuk bitcoin.

"Kemudian selama enam bulan kami bekerja sebagai penjaga pantai dan dibayar dengan bitcoin," ujarnya.

Sementara beberapa bisnis di kota mengatakan mereka telah melihat peningkatan 30% dalam perdagangan berkat para Turis bitcoin.

Tapi masih belum semua usaha mengadopsi bitcoin.

Sebagai informasi, pemerintah [un tidak berencana untuk memaksa bisnis agar menerima bitcoin.

Walaupun seharusnya mereka melakukannya berdasarkan Undang-Undang bitcoin negara itu.

Pemerintah dengan tegas menyebut uang tunai masih berkuasa di sini.

Tercatat Presiden Bukele telah menyalurkan USD200 juta atau setara Rp2,9 triliun dana publik ke dalam aplikasi dompet Bitcoin yang disubsidi, bernama Chivo.

Dia mengumumkan kalau siapa pun yang mengunduh aplikasi tersebut mendapatkan USD30 atau setara Rp450.000 dalam bentuk Bitcoin ketika mendaftar, yang dapat menjelaskan mengapa aplikasi tersebut telah diunduh empat juta kali di negara berpenduduk 6,5 juta jiwa.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya