"Konsumen harus paham dengan budaya mereka mengkonsumsi sampah, apakah sudah benar? produsen juga harus memperhatikan hasil produknya, apakah sudah ramah lingkungan atau bagaimana," jelasnya.
Hal ini juga yang kemudian mendasarinya untuk melakukan digitalisasi terhadap pengelolaan sampah.
Melalui aplikasi mall sampah masyarakat dan pengumpul sampah akan saling terhubung.
"Teknologi ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menjual sampah dan pengumpul sampah bisa dengan mudah mengumpulkan sampah tersebut," ucapnya.
Jadi dengan aplikasi ini masyarakat bisa mengupload foto dari sampah yang sudah dipilah, kemudian tambahkan detail mengenai sampah tersebut dan atur berapa pengumpul sampah yang bisa menjemput,
"Untuk saat ini cakupan wilayah dari Mall sampah sudah ada di Jakarta dan juga Makassar," tandasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)