Hasil kerja kerasnya tersebut berhasil menjadi Walikota Solo untuk kedua kalinya pada pilkada 2010. Dari situlah Jokowi mulai dikenal rakyat sebab karakternya yang sederhana serta prestasi yang ditorehkan pada masa jabatannya menjadi Walikota Solo.
Menjadi Gubernur DKI Jakarta
Keberhasilannya memimpin Kota Solo kemudian membuat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memintanya untuk maju ke Kursi Gubernur.
Sempat menolak, Jokowi kemudian menerima dan bergabung dengan Partai PDI Perjuangan di bawah pimpinan Megawati Soekarno Putri bersama Partai Gerindra yang di bawah pimpinan Prabowo Subianto.
Jokowi akhirnya resmi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau akrab dipanggil Ahok.Dalam pilkada putaran kedua berhasil membuat Jokowi-Ahok memenangkan kursi Gubernur DKI Jakarta 2012.
Menjadi Presiden Republik Indonesia
Di tengah masa kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi kembali memberanikan diri maju sebagai Calon Presiden bersama Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden pada tahun 2014. Pada bulan Juli 2014, hasil perhitungan suara oleh KPU Indonesia menyatakan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai pemenang pada Pemilihan Presiden tahun 2014 dengan perolehan suara sebesar 53,15 persen atau 70.997.833.
Setelah banyak mengeluarkan kebijakan baru pasca menjadi Presiden RI, banyak terjadi pro dan kontra dari masyarakat. Terlepas dari banyaknya kontroversi mengenai kebijakan Presiden Jokowi, ia adalah sosok yang patut menjadi perhatian, sebab hanya dalam waktu kurang dari sepuluh tahun, ia berhasil mencapai puncak sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Pada Agustus 2019, Jokowi kembali melakukan deklarasi untuk kembali menjadi calon Presiden Republik Indonesia pada tahun 2019. Jokowi berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden Indonesia pada pilpres 2019 mendatang. Dan kembali menang lagi dengan masa menjabat sebagai Presiden hingga 2024.
Demikian perjalanan karir Jokowi hingga jadi Presiden Indonesia yang perlu diketahui.
(Taufik Fajar)