Diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) sudah memesan 3 juta dosis vaksin PMK dari Prancis dan baru tiba sebanyak 800 ribu dosis untuk tahap pertama.
Sementara 2,2 juta sisanya sedang dalam proses sembari menunggu ketersediaan anggaran. Kementerian Pertanian menyebutkan 3 juta dosis vaksin tersebut sebagai vaksin darurat, ke depannya vaksin akan diproduksi di dalam negeri.
Namun, dia menilai Indonesia belum siap untuk memproduksi vaksin PMK untuk seluruh populasi ternak ruminansia di Indonesia. Dia mengatakan hasil kunjungan kerjanya ke Pusat Veteriner Fatma Kementan di Jawa Timur mengungkap bahwa hanya bisa memproduksi 1 juta vaksin PMK dalam setahun.
Sehingga, idak akan memadai dengan kebutuhan menyuntik hewan ternak sebanyak tiga dosis untuk 18 juta populasi sapi di Indonesia.
Serta menginginkan agar dana sebanyak Rp4,4 triliun yang digelontorkan oleh pemerintah untuk penanganan wabah PMK harus dirinci terlebih dahulu terkait rencana kerjanya.
Lalu, mengapresiasi pembentukan Satgas PMK yang dikomandoi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
"Nanti kalau diambil alih Badan Nasional Penanggulangan Bencana, ya beda lagi. Di sana tegas, langsung di bawah presiden, langkahnya konkret apa yang harus dikerjakan," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)