Kendati terjadi outflows tetapi peningkatan cadangan devisa disebabkan oleh penerbitan global bond serta penerimaan pajak dan jasa.
Kemudian dari sisi rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), meski terjadi penurunan secara bulanan sebesar 0,7 poin, tetapi angka IKK menunjukkan bahwa konsumen tetap optimis.
Ibrahim menilai, gejolak yang dialami pasar keuangan Tanah Air masih tak bisa dilepaskan dari kondisi eksternal yang memang belum mendukung, namun pemerintah dan Bank Indonesia optimistis bisa menanggulangi bersama.
"Sehingga gejolak ekternal masih bisa di redam dengan data fundamental yang kuat," tukasnya.
Dia memprediksi untuk perdagangan besok, Selasa (12/7/2022) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.960 - Rp14.990.
(Zuhirna Wulan Dilla)