JAKARTA - Sri Lanka bangkut dan Presidenya Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri. Sri Lanka pun tercatat memiliki utang sebesar Rp748 triliun.
Sri Lanka telah gagal membayar utangnya pertama kali. Hal ini menjadi krisis keuangan terburuk selama lebih dari 70 tahun.
Untuk massa tenggang 30 hari untuk menghasilkan USD78 juta pembayaran bunga utang yang belum dibayar berakhir pada pertengahan Mei 2022.
Kemudian, Gubernur bank sentral setempat saat itu mengatakan negara itu sekarang dalam default pre-emptive.
Pada Mei 2022, dua lembaga pemeringkat kredit terbesar di dunia juga mengatakan Sri Lanka telah gagal bayar utang alias default.
Di mana default terjadi ketika pemerintah tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh pembayaran utang mereka kepada kreditur.
Bahkan, kini Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa dikabarkan mundur dari jabatannya hari ini, Senin (11/7/2022).