Seperti IMF, World Bank Sebut Uang Digital Bank Sentral Tidak Berdampak ke Inklusi Keuangan

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Selasa 12 Juli 2022 15:43 WIB
Uang digital. (Foto: Freepik)
Share :

BALI - World Bank menilai uang digital bank sentral (CBDC) tidak berdampak langsung pada tingkat inklusi keuangan.

Adanya CBDC tak bisa menjamin akses masyarakat terhadap layanan keuangan meningkat.

"Saya pikir CBDC tidak menjamin akses dan tidak serta merta berkontribusi langsung pada inklusi keuangan," kata Lead Financial Sector Specialist Payment System Development Group Bank Dunia Harish Natarajan dalam side event G20 di Nusa Dua Bali, Selasa (12/7/2022).

 BACA JUGA:The Fed: Uang Digital Resmi Bantu Stabilitas Sistem Keuangan

Menurutnya, World Bank menilai CBDC sebagai sebuah program yang dipimpin oleh otoritas publik.

Uang digital bank sentral, lanjutnya, akan membawa perhatian pada beberapa masalah lama yang bertanggung jawab atas akses dan penggunaan yang lebih rendah.

"Seseorang dapat secara luas mengklasifikasikan mereka ke dalam biaya tinggi untuk memecahkan segmen pelanggan tertentu, biaya tinggi untuk akses, dan penggunaan dan kemudian kurangnya kasus penggunaan yang menarik," bebernya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, ada masalah mendasar yang perlu ditangani sebagai bagian dari peluncuran yang sukses.

Setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatian selain dari fitur khusus dan fitur ekosistem CBDC yang dapat menganggu sistem keuangan sebelumnya.

"Pertama, masuknya pemain baru dan model bisnis dan distribusi baru. Dan di sini saya mengacu pada masuknya pemain non bank dan kemudian juga layanan berbasis agen dan model lainnya yang mungkin merupakan persyaratan nasabah yang lebih esensial, disederhanakan dan berjenjang," jelasnya.

Kemudian masalah kedua adalah CBDC harus cocok dengan berbagai faktor bentuk dan instrumen yang sudah nyaman bagi individu dan bisnis. Dalam beberapa konteks, dia mengatakan mungkin perlu jenis struktur yang mensimulasikan sedemikian rupa sehingga dapat diakses melalui ponsel atau alat digital lain.

"Saya pikir terakhir, perlindungan data dan privasi kami akan menjadi sangat-sangat penting. Dan khususnya, saya pikir privasi perlindungan data di sini tidak selalu berarti anonimitas penuh. Lebih kepada kenyamanan bahwa tanpa proses yang semestinya, data transaksi tidak disalahgunakan," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya