"Jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan akut meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2019 Sebelum pandemi dari 135 juta menjadi 276 juta," kata Sri.
Menurutnya, krisis pangan harus segera ditangani. Jika perlu, lanjutnya, kerahkan semua mekanisme pembiayaan yang tersedia untuk menyelamatkan nyawa dan memperkuat stabilitas keuangan dan sosial.
Selain itu, kebijakan ekonomi makro yang baik juga telah membantu banyak negara mengatasi krisis komoditas lain. Bahkan krisis pangan juga diperparah dengan adanya tantangan energi.
(Taufik Fajar)