JAKARTA – Harga emas berjangka naik tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Harga emas membukukan kenaikan untuk hari kedua berturut-turut karena investor bereaksi terhadap laporan produk domestik (PDB) Amerika serikat yang mengecewakan serta didukung pula oleh dolar AS yang lebih lemah.
Kontrak emas berjangka untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange menyelesaikan sesi terakhirnya dengan melonjak USD31,20 atau 1,8%, menjadi menetap di USD1.750,30 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sesi di 1.755 dolar AS, demikian dilansir dari Antara, Jumat (29/7/2022).
Sementara itu, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember meningkat tajam USD31,70 atau 1,82%, menjadi ditutup pada USD1.769,20 per ounce.
Laporan yang dirilis pada Kamis (28/7/2022) menunjukkan bahwa PDB AS turun 0,9% pada kecepatan tahunan di kuartal kedua, menyusul penurunan 1,6% pada kuartal pertama dan lebih buruk dari perkiraan pasar untuk kenaikan 0,3%.
Ekonomi AS telah berkontraksi untuk kuartal kedua berturut-turut dan mencapai aturan praktis yang diterima secara luas untuk resesi, yang mendukung emas.
Ekonomi AS sedang menuju resesi dan selama Wall Street percaya The Fed akan memberikan laju pengetatan yang lebih lambat, emas akan mulai melihat aliran safe-haven lagi.