JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Regional Jawa Bagian Barat tengah melakukan pembatasan BBM subsidi.
Hal ini dilakukan agar kuota yang telah ditetapkan selama satu tahun tidak akan mencukupi.
Kemudian, seorang pengendara roda empat, Luthfi Agisna meyakini bahwa kebijakan pemerintah membatasi BBM jenis pertalite sangat efektif.
"Kalo memang efektif sih ya gapapa. Karena selama ini masih banyak kendaran-kendaraan yang diatas 1500 cc menggunakan Pertalite," kata Luthfi saat ditemui MNC Portal Indonesia, Senin (1/8/2022).
BACA JUGA:Harga BBM Shell per 1 Agustus 2022 Turun, Ini Rincian Lengkapnya
Lalu, pengendara roda empat lainnya, Muhammad Chandra juga mengatakan kalau pemerintah membatasi pembelian BBM subsidi secara terstruktur dengan baik hal itu tak akan jadi masalah.
"Mereka kan bilang kurang tepat sasaran kalo menurut mereka setelah dibatasi ini mereka bisa dapat intinya mereka dapat membatasi nih mana aja yang boleh pake Pertalite dan mana yang ngga, selama itu terstruktur dengan baik ya no problem," jelasnya.
Dia pun memberi saran agar pemerintah melarang mengisi bahan bakar subsidi sebaiknya diimbangi dengan pembatasan kepemilikan kendaraan roda empat.
Di mana dengan masih banyaknya pemilik mobil maka skema pembatasan BBM subsidi menjadi sia-sia.
"Pemerintah melarang orang mengisi bahan bakar subsidi bisa aja dong orang-orang kaya membeli mobil baru lagi yang di bawah 2000 cc, 1500 cc yang di mana bisa mengisi bensin subsidi sama aja bohong, balik lagi pemerintah harus memperhatikan bagaimana produksi mobil baru apakah itu dibatasi dalam setahun berapa keluarnya, seperti itu karena kalo memang tidak membatasi mobil sendiri sampai kapan pun bahan bakar tidak akan cukup memenuhi kebutuhan dari masyarakat sendiri," pungkasnya.
Baca Selengkapnya: Pembeliaan Pertalite di Jakarta Dibatasi, Pengendara Singgung soal Produksi Mobil Baru
(Zuhirna Wulan Dilla)