JAKARTA - Beban subsidi energi sudah tembus Rp500 tirliun. Ketua DPW Partai Perindo, Yusuf Lakaseng mengatakan pemerintah sudah seharusnya melakukan pengaturan untuk penyaluran BBM Bersubsidi yang jumlahnya terus membengkak seiring kebutuhan yang meningkat setiap tahun.
Menurutnya mengatasi penyakit jantung, atau masalah Subdisi ini, tidak cukup dengan memasang cincin, atau pemberian subsidi terus menerus kepada masyarakat. Namun harus segera dilakukan operasi atau tindakan yang lebih strategis, untuk menyudahi penyakit subsidi.
"Tetapi tahun depan pemerintah sudah harus memulai mempersiapkan psikologis masyarakat, bila perlu pertalite dihapus, karena daripada kepahitannya berulang," kata Yusuf.
Sehingga diharapkan bisa juga sudah mulai memahami harga psikologis untuk BBM. Karena menurut Yusuf Indonesia ini bukan negara yang kaya akan minyak, setiap tahun pemerintahan belanja minyak untuk masyarakat yang ditopang oleh APBN.
"Masyarakat harus bersiap, bahwa Indonesia bukan negara yang kaya minyak kita hanya punya 0,02% dari cadangan minyak dunia," lanjutnya.