"Ini kalau di jual di e-katalog LKPP, mahal ini. Kalau di mal bisa Rp 200 ribu," kata Bahlil lagi.
Setelah itu, Bahlil menawarkan jasa marketing kepada Budi, dengan cara membeli 20 buah keranjang buah dan 15 tempat tisu untuk dijajalkan ke pegawai di Kementerian Investasi.
"Mau nggak lakunya agak mahal?" ajak Bahlil.
"Mau pak," jawab Budi.
"Saya pesan dalam 1 bulan, 20 buah ya. Sama tempat tisu 15 buah. Mau saya taroh di kantor, nanti saya mau jadi marketing kamu," tutur Bahlil.
Lebih lanjut, karena saat ini dia sudah mempunyai NIB, dia berniat meminjam uang ke BRI senilai Rp5 juta untuk pengembangan bisnis dan membuat pesanan Bahlil.
"Untuk buat 1 keranjang butuh 1 pohoh bambu. 1 bambu harganya Rp10 ribu. Karena saya mau kembangin usaha saya, saya butuh modal kira-kira Rp5 jutaan," ungkap Budi.
Di saat itu juga Bahlil memerintah pihak BRI untuk segera mengurus pinjaman modal untuk Budi.
"Oke, kamu butuh modal Rp5 jutaan ya. Mas BRI, marketnya kan udah ada nih, kita ambil. Bantuin (Budi) modal kerjanya, ya. Langsung ya. Lewat OSS," tukas Bahlil.
(Zuhirna Wulan Dilla)