JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi berada di zona merah pada perdagangan awal pekan ini. Adapun indeks pada akhir pekan lalu ditutup melemah pada level 7.129,27 atau mengalami penurunan 0,43%.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, secara teknikal indeks terlihat berpeluang mengalami koreksi terbatas, yang dilihat dari candle bearish harami dan closed di atas 5 day Moving Average (MA). Kendati demikian, peluang rebound juga cukup terbuka.
“Selama di atas support 6.910, IHSG masih berpeluang bullish. Dominan power Buy. Range breakout berada di 7.021 - 7.258,” ujar Andri dalam riset nya, Senin (15/8/2022).
Level resistance indeks pada perdagangan hari ini berada di 7.181 / 7.218 / 7.258 / 7.298. Sementara level support berada di 7.113 / 7.070 / 7.032 / 7.000, dengan perkiraan range 7.080 - 7.180.
Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menambahkan, pada Jumat lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat signifikan 1,27%, begitu juga dengan S&P 500 yang naik 1,73%, bahkan indeks Nasdaq menguat lebih tinggi sebesar 2,09%.
“Kenaikan indeks yang tinggi ini seiring dengan anggapan investor bahwa inflasi sudah mencapai puncaknya. Inflasi Juli 2022 secara bulanan mendatar terkait dengan penurunan harga gas,” jelas Maxi.